Suara Malam

Adalah malam dengan segala keunikannya peluk lemah kaum2 nista. Beranjak sejenak dari peraduan untuk gantikan terang mentari yang mulai tertidur.

Sedikit mengeluh malam liat keadaan sekeliling yang berbeda dari kesehariannya, kemana bulan, kemana bintang, apa mereka bosan denganku dan mulai beranjak tinggalkan gelap ini.

Dalam gundah tenangnya malam tersentak dengan sebuah letusan keras, aaaiiiihhh kenapa petir juga seakan marah kepadaku, 

"malam"= kenapa kau teriak kencang kepadaku, apa itu salam pertemuan pertama kita?

"petir"= ohh maaf kawan, ini hanya sebuah ekspresi yang aku luapkan karena beberepa lama aku tertidur.

Tampak bintang dan bulan mulai mengintip dari celah mendung yang lindungi mereka dari pandanganku, sejenak tersenyum dan beri sapaan hangat seperti biasa dan mereka berlalu bersamaan dengan air hujan yang sapa kehidupan lain di bawah sana.

Hmmm ini memang tugasku, lindungi dan temani penduduk semesta untuk hantar mereka ke peristirahatannya, walau mungkin hanya kesendirian malam ini yang akan dilalui. Kidung damai akan jadi penghantar mereka ke mimpi yang terpenggal saat matahari datang membangunkannya.