Banyak kisah dibalik sebuah toga. sebuah pakaian akhir mahasiswa yang mungkin mereka kira akan nyaman setelah memakainya, tapi apa benar pakaian itu nyaman digunakan. hanya demi 4-5 jam memakainya banyak yang menggunakan jalan yang sebenernya sulit dinalar tapi begitulah kejadiannya. rela berhari-hari lembur tak tidur demi bergelut dengan skripsi yang sebenernya hanya sebuah copy paste yang banyak dilakukan mahasiswa "termasuk saya", bahkan ada yang menghabiskan bertumpuk-tumpuk kertas nominal demi angkat nilai agar masuk daftar kriteria lulus, atau yang lebih frontal rela menggorbankan hal yang paling penting dalam hidup demi hal ini.
Sebuah pertanyaan besar yang terucap untuk hal ini, "apa senyaman itukan Toga hingga begitu besar pengorbanan hanya untuk dapat memakainya?".
Dari pengalaman pribadi seh pakaian itu tak ada nyaman-nyamannya, terkesan seperti pakaian asal jadi dan hampir mirip dengan sarung karena ukuran dari atas sampai bawah tak ada pembeda, dan seperti di dalam oven ketika kita pakai itu. Terus kenapa begitu banyak yang mendambakannya. apa karena itu sebuah tanda pencapaian akhir dari mahasiswa, apa benar? bukankan pencapaian itu tak ada akhirnya? "Apa kenyamanan toga ini benar-benar sesuai dengan usaha kita untuk memakainya"
0 komentar:
Post a Comment