Terjadi lagi, perbedaan penentuan hari 10 muharam. sebenernya aku juga tak tau apa kalender itu bisa berpindah hari
atau bagai mana, tapi yang jelas itu terjadi lagi. Padahal hari ini adalah hari seharusnya bagi ternak
yang akan d korbankan untuk berpamitan kepada sanak familynya coz besok mereka akan dikirim
ke surga.
Aku tak bisa bayangkan apa reaksi mereka saat moment2 terakhir mereka bersama keluarga ternyata dapat kabar dadakan
mereka harus dikorbankan hari ini.
mungkin mereka bertanya2 juga "kenapa sekarang?, apa yang sebenernya yang terjadi. kok bisa beda informasi begini"
itu mungkin yang masih mereka pertanyakan"
Apa karena pendapat tentang Hisab yang berbeda, padahal sebenernya aku tidak menjadikan hisab sebagai pedoman mutlak.
seperti yang dikatakan oleh Imam Ibnu Daqiqil Ied berkata:
"Menurut pendapat saya, hisab tidak boleh dijadikan sandaraan dalam puasa. Ketika mengomentari hadits “إِنَّا أُمَّةٌ أُمِّيَّةٌ لَا نَكْتُبُ وَلَا نَحْسُبُ ”: Imam Ibnu Hajar al-Asqalani berkata :‘
Pada mereka (bangsa Arab) ada orang yang dapat menulis dan mengetahui hisab, (dinamakan umiyun) karena yang menulis sangat sedikit sekali. Yang dimaksud hisab dalam hadits ini adalah hisab nujum dan perjalanannya (falak) dan mereka hanya sedikit yang mengerti hal ini, sehingga hukum berpuasa dan lainnya tergantung kepada rukyah agar tidak menyulitkan mereka karena sulitnya hisab. Lalu hukum ini berlaku terus pada puasa walaupun setelahnya banyak orang yang telah mengetahui hisab. Bahkan dzahir hadits dipahami tidak adanya hukum puasa dengan hisab. Hal ini dijelaskan dalam hadits-hadits lainnya yang berbunyi: فَإِنْ غُمَّ عَلَيْكُمْ فَأَكْمِلُوْا الْعِدَّة ثَلاَثِيْنَ dan tidak menyatakan: “Tanyalah kepada Ahli Hisab!”."
Tapi aku lupa bahwa sekarang banyak orang yang udah alhi dalam hal ini, bener-bener ahli atau pura-pura ahli aku juga tidak tau.
but kembali lagi jujur aku juga tak paham dengan hal ini, karena saya hanyalah orang bodoh salah urusan surga.
0 komentar:
Post a Comment