banyak sekali di berita-berita bentrokan massa antar kelompok hampir tiap hari bahkan tiap
menit terjadi....
apa sebenarnya yang meraka cari... kekuasaan.. harga.. or hanya ketenaran semata yang tak sebanding
dengan harga persatuan dan kesatuan itu sendiri....
contohnya aja bentrok massa di maluku utara yang udah berbulan-bulan tidak menuju ke arah perdamaian
tapi malah makin anarki dan ngawur.. padahal kalo di liat fakor yang mendasari itu adalah gagalnya
salah satu calon gubernur yang mencalonkan diri...
ini membuat suatu pertanyaan besar dalam benak saya.. apakah setiap orang yang mencalonkan diri untuk menjadi
sesuatu harus jadi atau sukses... kl mang iya berapa banyak bupati, gubernur, bahkan presiden yang ada d indonesia
atau malah semua orang mau jd gubernur atau presiden. kalo mang iya trus sapa yang mereka pimpin kl semua jd presiden...
bukankan tujuan awal dari pemilihan itu adalah untuk mancari calon mana yang memang baik dah pantas untuk menjabat...
atau mungkin barang kali memang negara kita tidak ada yang memimpin biar kita di pimpin saja oleh negara lain
kalo mang itu lebih baik dah lebih damai seh ga papa... tapi apa mungkin.... di pimpin pribumi ja kayak gini mana lagi bangsa lain
.....
jadi kalo mang ga mau kalah dalam pemilihan mending di rumah ja. duduk diam, minum kopi n baca koran. lebih damai n ga nambah-nambah dosa
jd untuk para calon-calon orang yang ikut pemilihan mbok ya mempunyai rasa rela dan iklas dalam menghadapi kekalahan.......
3 komentar:
OK BRO...asyikk banget muat temanya...memang sih negara kita skrg lgi kurang damai...
tapi kita juga jangan hanya diam saja..
lakukan sesuatu agar kita menciptakan rasa damai di negara kita tercinta ini...
tapi yang utama kita ciptakan rasa damai pada diri kita sendiri dulu...
Salam kenal,
Saya pikir orang yang mengatakan dirinya pemimpin bukanlah pemimpin. Pemimpin adalah orang yang siap menang dan siap kalah. Siap menang artinya dalam kompetisi apapun, setelah dirinya menang maka akan membawa kemenangannya itu untuk kemajuan masyarakat semua lapisan dan golongan serta menghargai pesainya. Siap kalah, artinya bila kalah dalam kompetisi maka siap mengakui kemenangan pesaing yang menang dan siap mendukung secara kritis dari kemenangan pesaing tersebut.
Kedua jenis siap ini harus bisa membawa kepada kesadaran penuh pada pengikutnya dan harus imp0lementatif, bukan sekedar slogan. Jika demikian maka kedamaian akan wujud selalu di bumi nusantara ini.
Suharyanto
http://suharyanto.wordpress.com
thanks atas pendapat2 tmn2 smua.. maaf br bs bls coz dah lama bgt off dr Online.. :)
Post a Comment